Pengasihan Uluk-Uluk Nabi Daud ini ada dua macam versi yang masing-masing versinya memiliki kegunaan yang hampir sama, yakni agar suaranya enak sekali bila didengar oleh yang mendengarkan suara Anda.

Pengasihan Uluk-Uluk Nabi Daud ini mengambil karomahnya para Nabi. Seperti Nabi Muhammad Saw yang dicintai oleh Allah, Nabi Adam as yang menjadi penghulunya para nabi dan juga bapak dari seluruh manusia, Nabi Yusuf as yang memiliki wajah sangat tampan. Disamping itupula pengasihan inipun sesuai dengan namanya mengambil muzijatnya Nabi Daud as yang memiliki suara sangat merdu bagaikan suaranya buluh perindu. Sehingga bisa membuat burung yang sedang terbang sekalipun menjadi berhenti bila mendengar suaranya.
Begitu pula air mengalir bisa menjadi berhenti bila mendengar suaranya yang enak tersebut. Makanya pengasihan yang satu ini cocok dimiliki oleh para dai, qoriah, presenter, penyanyi, dalang wayang dan juga pesinden.

A. Versi I ( satu ) :

Manteranya :
Bismillaahirrohmaanirrohiim
Allohumma tarum badanku
Badan Kanjeng Nabi Muhammad
Dadaku dadane Kanjeng Nabi Adam
Rupa ingsun Nabi Yusuf
Suara ingsun suarane Kanjeng Nabi Daud
Manuk mabur teka mandeg
Banyu milih teka meneng
Sari rasa ngerungu suara ingsun
Waqul ja’al haq jazahaqol batil
Innal batila kana jahuqo

Lakunya :

Puasa Mutih selama 7 hari dimulai pada hari Kamis, ditambah puasa patigeni selama 1 hari 1 malam dan sebelumnya mandi keramas terlebih dahulu pada hari pertama puasa.

Selama puasa pada tengah malam Anda shalat Taubat, shalat Hajat Khusus, dilanjutkan silsilah ( khususnya kirim bacaan surat Al Fatihah kepada Nabi Muhammad saw 1 dan kepada Kyai Sholeh Ma’mun Serang Banten 1 x ) dan membaca amalannya sebanyak 21 x.

Selama puasa setelah selesai shalat lima waktu amalannya dibaca sebanyak 9 x. Dan setelah selesai puasanya setelah selesai shalat lima waktu amalannya dibaca sebanyak 3 x saja secara istiqomah.

B. Versi II ( dua ) :

Manteranya :

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Uluk-uluk manuk paksi
Sekar ganda wong ngerungu
Suara aing kanu limbung dimanggung
Karo mentang di awang-awang
Teka welas teka asih
Maring badan salira ingsun

Lakunya :

Puasa Mutih selama 7 hari dimulai pada hari Kamis, ditambah puasa patigeni selama 1 hari 1 malam dan sebelumnya mandi keramas terlebih dahulu pada hari pertama puasa.

Selama puasa pada tengah malam Anda shalat Taubat, shalat Hajat Khusus, dilanjutkan silsilah dan membaca amalannya sebanyak 21 x.

Selama puasa setelah selesai shalat lima waktu amalannya dibaca sebanyak 9 x. Dan setelah selesai puasanya setelah selesai shalat lima waktu amalannya dibaca sebanyak 3 x saja secara istiqomah.
 
Top