Banyak kalangan menganggap bahwa mitos mahabah pisang emas lebih ampuh daripada ajian Semar mesem, jaran goyang, asmarandana, arjuna teleng, semar kuning, si lujangga, kinjeng mas, dan lain sebagainya. Namun, kedasyatan sebuah ilmu bisa ditempuh dengan syarat yang sangat berat. Jadi akan seimbang hasilnya.
Ibarat mutiara maka untuk mendapatkannya harus melalui proses penggalian dan kerja keras. Demikian juga halnya dengan ilmu pelet, makin berat lakunya makin ampuh pula sawabnya.
Sebuah contoh untuk membeking keampuhan pelet Pisang Emas ini seseorang bisa merapal mantra sebagai berikut :
Sun aji destiku si gedhang emas, sira ingsun saya, lebonana guwa garbane si jabang ponange ….. (disebut namanya). Yen tinemu marase atine temokno karo atiku. Suci, ketaman tresno sejati. Ketaman sida edan, wurung edan sido ngomyang ora mari yen ora laku kang marekake. Rasaku lan rasamu dhuwur rasaku, rohku kalawan rohmu dhuwur rohku. Kamamu lan kamaku isih dhuwur kamaku
Untuk amalannya mantra pertama, seseorang pelaku harus melakuklan puasa mutih 7 hari 7 malam dan patigeni. Lebih afdol diawali hari Selasa Kliwon.
Sedangkan untuk mantra kedua bisa dikuatkan dengan puasa ngelowong 7 hari, dimulai hari Rabu Pon.
Akan halnya keampuhan pelet pisang emas sangat melegenda maka seorang yang terkena pelet ini harus cepat mencari pelaku spiritual.
Kalangan spiritualis menyebut, ritual pelet pisang emas memang punya falsafah yang tinggi, karena dalam perapalan mantrapun, pelaku sudah terlibat dalam warna religius. Dihayati dengan kelembutan, penuh perasaan yang halus. Maka hasilnya akan teramat istimewa. Lawan jenis akan takluk tanpa adanya pemaksaan batin, dan dijamin paten.