Imam As Syadzili R.A mengatakan: “Pada suatu malam saya ditimpa kesedihan yang sangat dalam. Lalu saya mendapat ilham untuk memanjatkan doa.
Doanya sebagai berikut :

MA NANTA ALAYYA BIL IIMANI WAL MAHABBATI WATTHAATI WATTAUKHIDI FAAKHODZAT MINNAL GHAFLATU WASYAHWATU WAMA’SYIYATU WATHARA KHATNI NAFSU FIIBAHRI LATHULMI FAHUWA MUTHLIMATUWWA ABDDUKA MAKHZUUQUM MAHMUUMUM MMAGHMUUMUW WAQAD ILTAQAMATU NUUNULHAWAA WAHUWA YUNADIIKA BIDA ALMAKHBUBIL MAKHSYUUMI NABIYYAKA WAABDI YUNSU IBANA MATA WAYAQUULU LAILAAHA ILLA ANTA SUBHANAKA INNAI KUNTUMINA DHOLIMIIN.

FASTAJIBLII KANASTAJABTA LAHU FANBIDZNII BIARAAI MAKHABBAATI FIIMAKHALLA TAFRIIDI WALWAKHDATI WAANTA ALAA ATZHJARILLUTHFII WAJANANI INNAKA ANTALLAHUL MALIKUL MANNAANU WALAISALII ILLA ANTA WAKHDAKA LASYARIIKA LAKA WALASTA BIMUKHLIFI WAKDIKA LIMAN AMANA BIKA IDZKHULTA WAQAULUKAL KHAQQU (FASTAJABNA LAHU WANAJJANAHUL GHAMMA WAKADZALIKA NUNAJJALMU’MINIIN. (Qs Al Anbiya (21:87)

YA ALLAH YA JAMIILU YA JALIILA LUTHFI ULTHUFNII BILUTHFIKAL LADZII LATHAFTA BIHI WANSYURNII BIRRUKBI SYADIIDI ALAA AKDAIKA INNAKA ALAA KULLI SYAIIN QADIIR.

Artinya:
Engkau anugerahkan keimanan dan cinta kepada hamba, serta ketaatan dan tauhid, lalu hamba disergap kelalaian, syahwat dan maksiat. Nafsu melemparkan hamba ke lautan kedzaliman yang gelap gulita, sementara hamba-Mu meratap penuh kesedihan, kemuraman dan kegelisahan karena ditelan Nun hawa, ia pun berseru kepada-Mu dengan seruan kasih yang ma’shum, Nabi dan hamba-Mu, Yunus bin Mata: “Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim.

Kabulkan seruan hamba sebagaimana Engkau kabulkan dia. Teteskan kepada hamba dengan keterbukaan cinta di ruang penyendirian dan kemanunggalan dan tumbuhkanlah di atasnya pohon-pohon kelembutan dan kasih saying. Sesungguhnya Engkau Allah Sang Maha Raja yang Maha Memberi Anugerah. Hamba tidak memiliki siapa-siapa selain Engkau Yang Esa dan tiada sekutu bagi-Mu, dan Engkau bukan Dzat yang mengingkari janji-Mu kepada orang yang beriman kepada-Mu. Sebab, Engkau berfirman dan firmanmu adalah kebenaran semata: “Maka kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya daripada kedukaan. Dan demikian kami selamatkan orang-orang yang beriman.

Ya Allah, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat yang Agung kelembutan-Nya, kasihilah hamba dengan belai kelembutan-Mu yang biasa Engkau belaikan pada kekasih-kekasih-Mu. Jayakan hamba dengan gentar ketakutan untuk musuh-musuh-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
 
Top